Dengan waxing jenggot, kita bisa mengangkat permukaan rambut di wajah sampai ke akarnya. Namun, cara ini juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai.
Selain mencukur, waxing adalah salah satu metode mencabut jenggot yang digemari oleh pria. Cara pengaplikasiannya simpel sehingga bisa dilakukan sendiri di rumah.
Bicara efektivitas, waxing mampu mengangkat permukaan rambut secara cepat dan sempurna. Bahkan, cara ini disebut-sebut bisa menghilangkan jenggot secara permanen.
Jika tertarik mencobanya, ada sejumlah manfaat dan kekurangan waxing yang harus diketahui. Agar tidak salah, baca uraian lengkapnya di bawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan Waxing Jenggot
Waxing jenggot dilakukan dengan cara mencabut permukaan bulu menggunakan cairan khusus atau gula karamel yang telah dipanaskan.
Bahan tersebut sebenarnya tidak terbuat dari lilin rumah tangga. Namun sebab bentuknya mirip seperti lilin cair, maka jamak disebut sebagai wax atau lilin.
Tidak cuma jenggot, waxing juga efektif untuk mencabut kumis dan cambang, serta bulu-bulu di area badan. Metode ini digemari oleh para pria maupun wanita.
Kelebihan Waxing Jenggot
- Penggunaan waxing lebih cepat dibandingkan shaving dan tweezing. Apalagi jika permukaan rambut yang ingin dicabut berjumlah banyak, metode waxing terbilang paling efektif untuk diaplikasikan.
- Wajah terlihat lebih bersih jika menggunakan waxing. Seperti yang telah disebutkan, cara ini mampu mengangkat bulu sampai ke akarnya. Waxing juga dapat mengangkat sisa-sisa jenggot yang menempel pada kulit.
- Jenggot lebih lama tumbuh dengan metode waxing. Waktu rata-rata yang dibutuhkan agar rambut tumbuh kembali berkisar 2–3 minggu. Ini tergolong lebih awet dibandingkan bercukur, yang membutuhkan waktu 1 minggu.
- Waxing berguna sebagai eksfoliasi, sebab metode ini mampu mengangkat sel kulit mati yang menempel pada wajah. Kulit biasanya terlihat lebih halus dan cerah setelah mengaplikasikan cara mencukur jenggot ini.
Kekurangan Waxing Jenggot
- Dapat memicu infeksi folikel rambut jika dilakukan terlalu sering. Infeksi ini bisa terjadi akibat bakteri Pseudomonas dan reaksi zat asing terhadap batang atau keratin rambut.
- Warna kulit menjadi gelap bila waxing tidak dilakukan secara tepat. Luka akibat waxing akan menimbulkan bekas, yang lama kelamaan memicu terjadinya hiperpigmentasi kulit.
- Infeksi folikel dapat membentuk jaringan parut. Ini bisa terjadi apabila luka waxing tidak ditangani secara benar, sehingga membuat tekstur kulit jadi tidak merata.
- Dermatitis kontak alergi dapat terjadi akibat rosin dan beeswax. Kedua kandungan ini biasanya terdapat pada produk wax, jadi perhatikan komposisinya sebelum membeli.
Cara Waxing Jenggot yang Benar dan Aman
Alih-alih mendapatkan kulit yang mulus, waxing jenggot justru dapat memicu terjadinya masalah kesehatan jika dilakukan secara serampangan.
Karena itu, mengetahui cara waxing jenggot yang benar sangatlah penting. Untuk menghindari segala risikonya, ikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Teliti dalam Memilih Produk Wax
Ada banyak produk wax yang dijual di pasaran. Selain jenisnya, berbagai produk tersebut juga dibedakan berdasarkan fungsi serta kegunaan wax.
Karena dipakai untuk mencabut jenggot, pilih produk wax khusus untuk wajah. Lalu, kalian bisa menggunakan jenis cold wax berbentuk setrip.
Cold wax sangat ideal diaplikasikan pada wajah karena tidak terlalu menyakitkan. Penggunaan setrip juga cocok untuk kalian yang baru mencoba waxing.
2. Bersihkan Wajah sebelum Waxing
Pastikan wajah benar-benar bersih sebelum waxing jenggot. Kalian bisa membersihkan wajah dengan sabun, lalu potong permukaan jenggot yang panjang.
Waxing tidak bisa dilakukan pada rambut yang panjang melebihi 2 cm atau kurang dari 0,3 cm.
Jenggot yang terlalu panjang akan sulit dan terasa menyakitkan jika di-waxing. Sedangkan jika terlalu pendek, waxing dapat memicu terjadinya ingrowing hair.
3. Aplikasikan Wax pada Kulit Wajah
Pertama-tama, taburkan bedak bayi pada kulit yang ingin di-waxing untuk meminimalisasi luka.
Hangatkan setrip wax dengan cara menggosoknya menggunakan kedua tangan selama 30–40 detik. Ini dimaksudkan agar wax lebih mudah menyebar di kulit wajah.
Jika sudah, kupas sisi nonlengket setrip dan tempelkan pada kulit searah pertumbuhan jenggot. Tekan setrip dan pijat pada kulit, agar rambut melekat pada wax.
Biarkan setrip menempel pada wajah selama kurang lebih 30 detik. Tarik setrip wax berlawanan dengan arah pertumbuhan rambut secara cepat.
4. Rawat Kulit Setelah Waxing Jenggot
Beberapa produk menyediakan gel penyejuk untuk dipakai setelah proses pencabutan. Apabila ada, kalian bisa menempelkannya ke kulit untuk mencegah iritasi.
Jika tidak tersedia, pakai gel lidah buaya sebagai alteratifnya. Setelah itu, aplikasikan pelembap wajah agar kulit tidak kering dan timbul bekas kemerahan.
Demikianlah kelebihan dan kekurangan, serta cara waxing jenggot yang penting kalian ketahui.
Bila sudah bosan dengan tampilan klimis, tumbuhkan kembali jenggot tersebut menggunakan produk-produk dari Maaz Grooming, ya.
Dapatkan melalui situs resmi Maaz.id, atau laman e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia.
Selamat mencoba, Brother!