5 Bahan Baku Parfum yang Berasal dari Kotoran Hewan Langka!

Elmi Rahmatika
Elmi Rahmatika
bahan baku parfum

Pada umumnya, bahan baku parfum lebih dikenal terbuat dari ekstrak bunga atau buah-buahan. Namun, siapa sangka beberapa jenis parfum ada yang terbuat dari kotoran hewan, lho!

Animal notes adalah istilah bagi jenis aroma parfum yang mengambil aroma sekresi hewan sebagai bahan bakunya.

Menurut catatan sejarah, memanfaatkan kotoran hewan sebagai bahan baku parfum telah dipraktikkan sejak zaman Mesir kuno untuk menambah wewangian saat proses pembalseman mumi.

  • 5 Bahan Baku Parfum Yang Berasal Dari Kotoran Hewan Langka! - Beard Oil -

    Maaz Grooming Beard Oil

    Rp 89.000
    Tambah ke keranjang
  • 5 Bahan Baku Parfum Yang Berasal Dari Kotoran Hewan Langka! - Beard Roller -

    Maaz Grooming Beard Roller

    Rp 79.900
    Tambah ke keranjang
  • 5 Bahan Baku Parfum Yang Berasal Dari Kotoran Hewan Langka! - Beard Serum -

    Maaz Grooming Beard Serum

    Rp 149.900
    Tambah ke keranjang
  • SALE 63% 5 Bahan Baku Parfum Yang Berasal Dari Kotoran Hewan Langka! - Shampoo -

    Maaz Grooming Nourishing Shampoo

    Rp 74.990
    Tambah ke keranjang

Kini, aroma kotoran hewan ini pun terdapat pada merek-merek parfum terkenal yang harganya selangit karena bahan bakunya yang sulit didapat dan sangat eksklusif.

Lantas, apa saja bahan baku parfum yang terbuat dari kotoran hewan?

Untuk menjawab rasa penasaran Brother, simak ulasan lengkap tentang bahan baku parfum dari kotoran hewan berikut ini.

5 Bahan Baku Parfum dari Kotoran Binatang

1. Ambergris dari Muntahan Paus

Bahan Baku Parfum Ambergris Muntahan Paus
Image By Jörg Petersen From Pixabay

Ambergris adalah bahan baku parfum dari kotoran binatang yang paling populer dan banyak diburu para kolektor parfum.

Pasalnya, muntahan paus sperma ini sangat jarang ditemukan sehingga dijuluki “emas yang terapung di lautan” karena harga pasarannya yang sangat mahal.

Awalnya muntahan paus ini berbau busuk, namun setelah mengering mampu mengeluarkan aroma manis yang identik dengan aroma tembakau, pinus dan musk.

Selain karakter aromanya yang hangat dan sensual, beberapa merek parfum terkenal seperti Chanel menambahkan ambergris dalam racikan parfumnya agar aroma parfum lebih tahan lama.

2. Aroma Musk dari Kelenjar Perut Rusa Kesturi

Sebelum diambil dari bunga dan buah-buahan, ternyata aroma musk didapatkan dari zat sekresi kelenjar perut rusa kesturi jantan.

Spesies rusa kesturi berbeda dengan rusa biasa. Rusa kesturi memiliki taring dan tidak bertanduk yang kini termasuk dalam daftar hewan langka yang dilindungi.

Aroma musk dari rusa kesturi sangat unik dan eksotik. Bahkan, pakar parfum menggambarkan aroma ini mirip aroma woody yang manis bagaikan wangi hutan yang lembap di sore hari.

Namun, mengingat populasi rusa kesturi yang semakin langka, kini para desainer parfum memanfaatkan tumbuhan seperti garden angelica dan abelmoschus sebagai bahan baku parfum untuk menciptakan aroma musk.

3. Castoreum dari Sekresi Berang-Berang

Sekresi kelenjar castor pada berang-berang merupakan salah satu bahan baku parfum yang sering menjadi pilihan para desainer parfum.

Sebenarnya, kelenjar castor yang terletak pada kantung dubur berang-berang dikeluarkan bersamaan dengan urin untuk menandai area habitat berang-berang.

Nah, alih-alih berbau menjijikan, aroma castoreum justru memiliki aroma serupa vanila, lho.

Karena itulah, selain digunakan sebagai aroma parfum, bahan ini juga kerap diburu untuk dijadikan bahan masakan!

4. Aroma Civet dari Kotoran Musang Luwak

Bahan Barfum Dari Kotoran Musang Luwak
Image By Wirestock On Freepik

Siapa tak pernah mendengar kopi luwak yang nikmat dengan banderol harga yang mahal?

Nah, ternyata tak hanya kopi, sekresi kelenjar perineum pada luwak juga digunakan sebagai bahan baku parfum, lho.

Dikenal dengan aroma civet, kotoran luwak ini mampu menguarkan aroma hangat dengan nuansa floral.

5. Hyraceum dari Kotoran Hyrax

Hyrax adalah sejenis hewan mirip babi guinea seukuran kelinci yang berasal dari benua Afrika.

Urin dan feses hyrax yang telah membatu ternyata dapat dijadikan bahan baku parfum karena aroma khasnya yang disebut aroma hyraceum.

Aroma khas hyraceum digambarkan sebagai percampuran antara aroma civet dan castoreum.

Para produsen parfum sering menambahkan hyraceum pada kompisisi parfumnya untuk menyeimbangkan aroma agar tidak terlalu tajam dan menyengat.

Tak hanya itu, hyraceum juga sering digunakan suku-suku asli Afrika sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit, lho.

***

Kini, para produsen parfum tidak lagi memanfaatkan hewan asli untuk untuk dijadikan bahan baku parfum.

Pasalnya, sebagian besar hewan-hewan tersebut sudah termasuk dalam daftar hewan langka yang dilindungi dan harus dijaga kelestariannya.

Sebagai gantinya, berkat perkembangan teknologi dalam industri parfum, animal notes diambil dari bahan-bahan sintetis yang memiliki aroma nyaris sama dengan aslinya.

Nah, semoga ulasan di atas bermanfaat untuk menambah pengetahuan Brother terkait parfum, ya.

Bicara tentang parfum, tak lama lagi Maaz Grooming akan meluncurkan produk parfum, lho.

Ikuti terus update-nya di laman maaz.id, dan bagi Brother yang memerlukan produk men’s grooming lainnya bisa kunjungi lokapasar Maaz Grooming di Shopee dan Tokopedia!

Jurnal perjalanan menumbuhkan brewok

Artikel, cerita, dan panduan untuk menemanimu dalam perjalanan menumbuhkan dan merawat brewok idaman.

INGIN TAU TIPS & TRICK CARA UNTUK MENJADI PRIA IDAMAN WANITA? LIHAT AKUN SOSIAL MEDIA KAMI!